Salam Ukhuwah, Jalin Silaturahim, Share Ilmu dan Saling Berbagi Informasi

Minggu, 01 Mei 2011

Lepas Saham 75%, Recapital Kuasai 24,9% Saham Vallar

Lepas 75% Saham Berau, Recapital Kuasai 24,9% Saham Vallar
PT. Berau Coal alihkan Saham kepada Pihak Yahudi

PT. Berau Coal merupakan perusahaan tambang batu bara paling besar yang berdomisili dan beroperasi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Perusahaan yang sebagian saham kepemilikan Abu Rizal Bakrie atau dikenal dengan Bang Ical ini, telah melakukan privatisasi perusahaannya kepada pihak asing yang statusnya berketurunan Yahudi. Padahal kita tahu hampir seluruh karyawan/i PT. Berau Coal tersebut adalah beragama Islam, berkisar sekitar 80% orang Islam dan sisanya non-Muslim. Hal ini sangat ironis ketika mereka yang Islam yang bekerja di perusahaan tsb seyogyanya mereka bekerja untuk orang-orang non-Muslim (dalam hal ini Yahudi). Tapi bagaimana orientasi kinerja mereka (orang-orang Islam) didalamnya? Tentu ini ada fiqh tersendiri dalam pembahasannya. dan hanya ahli fiqih yang mungkin bisa memberikan solusinya?
Karena, ada beberapa ikhwah yang saat ini sedang bekerja di perusahaan tsb.

Yuk kita simak langkah privatisasinya

Anak usaha Recapital Advisors PT. Bukit Mutiara (BM) melepaskan 75% sahamnya di PT. Berau Coal Energy, Tbk (BERAU). PT. BM akan memperoleh dana tunai sebesar Rp. 6,596 triliun dan 24,9% saham Vallar Plc, perusahaan milik keluarga Rothschild (Yahudi).

Menurut Chief Executive Office Recapital, Thomas W. Shreve dalam paparannya di gedung Recapital, Jakarta, Selasa, 16 Nopember 2010 kemarin, pelepasan 75% saham ini akan dilakukan melalui 2 cara: Yaitu:

Pertama; Sebesar 35% saham akan dibayar tunai pada harga Rp. 540 per saham senilai Rp. 6,596 triliun.

Kedua: sisanya yang 40% saham akan ditukar guling dengan 52,2 miliar saham Vallar Plc atau sekitar Rp. 24,9 triliun.

Usai transaksi ini, Recapital melalui PT. BM akan memiliki 24,9% saham Vallar Plc, sedangkan Vallar Plc akan memiliki 75% saham BERAU. PT. BM secara langsung juga masih memiliki 15% saham. Sebelum transaksi ini, PT. BM (Milik Bang Ical) menguasai 90% saham BERAU (PT. Berau Coal).

Thomas W, melanjutkan, "Saham BERAU akan diterima Vallar pada 8 bulan masa lock-up setelah IPO Vallar pada Juli 2010 lalu,"

Vallar Plc merupakan perusahaan investasi milik keluarga Rothschild (Keturunan Yahudi) yang merupakan bankir terkaya di dunia. Vallar baru saja menggelar IPO raksasa di Bursa London senilai US$ 1,07 miliar atau berkisar Rp. 9 triliun pada Juli 2010 lalu. "Kami senang mengambil langkah penting ini, strategi yang dilakukan tepat pada waktunya, saat Vallar IPO," ucap Co-Founder and Director Vallar, Nathaniel Rothschild.

Pertanyaan Krusialnya, Apakah hal ini sebagai privatisasi Perusahaan Bakrie dalam bentuk Liberalisasi atas pengalihan saham tersebut?

Mungkin kita bisa simak lagi hal berikut?

PT. Bakrie Brothers Tbk (BNBR) menggelar aksi menggemparkan dengan melakukan tukar guling saham PT. Bumi Resources, Tbk (BUMI) dengan Vallar milik Rothschild, keluarga bankir terkaya di dunia itu. Transaksi ini membuat BNBR menjadi perusahaan di tingkat internasional.

"BNBR menandatangani perjanjian jual beli dengan Vallar Plc untuk melepaskan 5,2 miliar saham BUMI di Rp. 2.500 untuk mendapatkan 90,1 juta saham baru Vallar, dimana BNBR akan menerima 50,5 juta saham baru di Vallar seharga GBP 10 per saham," Hal ini ditegaskan langsung oleh Direktur Utama BNBR, Bobby Gafur Umar.

Usai transaksi ini, BNBR akan menjadi induk usaha Vallar Plc, sedangkan Vallar Plc akan menjadi pemegang 25% saham BUMI. "Setelah transaksi, Vallar akan berganti nama menjadi Bumi Plc," Lanjut Bobby.

Dengan rampungnya transaksi dimaksud, Bakrie akan menjadi pemegang saham terbesar pada Bumi PLC serta berhak menunjuk posisi-posisi kunci di jajaran Direksi dan Manajemen Bumi PLC, khususnya posisi Chairman, CEO dan CFO di Vallar. Dengan demikian Bakrie akan secara langsung maupun tidak langsung, memegang kendali manajemen dan operasi di BUMI.

"Perjanjian ini juga akan menaikkan profil dan posisi BNBR secara internasional dengan kepemilikannya pada perusahaan pertambangan global yang tercatat di Bursa Utama Bursa Efek London," papar Bobby. Transaksi ini ditangani oleh Credit Suisse sebagai penasihat keuangan BNBR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukron